Saat saya melihat dan
mendengar bahwa kompetitor bisnis saya mengalami kondisi yang sulit, dan tampak
bisnisnya sudah mulai meredup, saya tertegun sejenak dan mencoba mengerti dan
memahami, kenapa bisa terjadi demikian. Pada beberapa tahun ini bisnisnya tumbuh
sangat bagus, asetnya tumbuh begitu pesat dan saya yakin pertumbuhan cash-in
nya pasti juga bagus karena tampak banyak penjualan produknya yang dibeli
pasar. Namun kenapa tiba-tiba bisnisnya terlihat jatuh tak berdaya?
Bisnis adalah sebuah
perjalanan, ada saatnya perjalanan itu indah dan menyenangkan, namun terkadang
juga perjalanan itu melelahkan dan membuat kita tidak bisa menikmati
perjalanannya. Namun, tentu saja apapun kondisi perjalanan tersebut tetap bisa
sampai pada tujuan.
Kondisi teman saya yang
sedang meredup itu membawa saya untuk menemuinya, bersilaturahmi karena
sebelumnya dia adalah sahabat saya di satu perusahaan dengan saya. Tidaklah
penting bagaimana ceritanya, namun yang lebih penting adalah kenapa saya ingin
menemuinya.
Satu keinginan saya
ingin menemuinya adalah keinginan besar saya untuk bisa MENDOAKAN teman saya
dan bisnisnya agar bisa kembali bangkit dan kembali berjaya.
Akhir cerita, saya
menemuinya lalu kami bercengkerama layaknya sahabat lama yang lama tak bersua,
karena memang demikian adanya. Saya tidak menanyakan hal-hal terkait bisnis,
yang kami obrolkan tentang kisah lama perjalanan hidup kami, dan tak satupun
terkait bisnis. Selepas pertemuan tersebut, saya mengunjungi kantornya yang tak
jauh dari kantor saya, lalu saya lihat dari jauh kemegahan kantornya, dan lalu
saya berkata dalam hati "tak seharusnya bisnis mereka redup, pasti Allah
sedang mengujinya" begitu batin saya berkata. Sejenak kemudian saya duduk
di depan kantornya dan memandang sekilas kantor sahabat saya ini dan lalu saya
MENDOAKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH.
"Ya Allah, Engkau
muliakan siapapun yang Engkau ingin muliakan, dan Engkau jatuhkan siapapun yang
Engkau ingin jatuhkan. Ya Allah, ampuni setiap kesalahan teman hamba ini,
sebesar dan seberat apapun, dan kembalikan kebahagiaan dan kejayaan usaha,
bahkan kejayaan yang lebih baik dari sebelumnya, kejayaan yang Engkau berkahi
dan Engkau ridai. Aamiin."
Begitu bunyi doa saya
sepanjang malam di tempat yang sama selama 7 malam berturut-turut. Dan sungguh
luar biasa, tak berapa lama bisnis teman saya ini kembali menemukan
kejayaannya. Dan, setelah benar-benar jaya teman saya datang mengunjungi saya
dan berkata, "Sejak kamu datang ke tempatku, seolah-olah aku punya semangat
lagi untuk membangun usahaku lagi. Awalnya aku kira engkau mau mengejek dan
menghinaku, tapi ternyata tidak demikian, bahkan engkau yang membuatku memiliki
impianku lagi yang ku kira telah hilang. Terima kasih sahabat."
Hanya berdoa secara
konsisten dan tanpa keinginan apapun waktu itu, hanya ingin berdoa agar
sahabatku yang juga kompetitorku ini bisa maju dan jaya kembali bisnisnya,
selebihnya tak ada. Dan alhamdulillah, ternyata doa yang ku panjatkan dengan
penuh kesadaran dan ketulusan itu berbuah, entah bagaimana caranya, yang saya
tahu bisnis teman saya tumbuh pesat. Namun yang saya rasakan lebih takjub lagi,
bisnis saya yang menjadi kompetitornya juga tumbuh lebih pesat lagi, sampai
melampaui harapan kami.
Jadi, saya menyadari
bahwa saat itu saya tidak sedang mendoakan usaha teman saya (saja), namun
sebenarnya saya sedang mendoakan usaha saya melalui usaha teman saya, dan
begitulah cara hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala memantulkan energi.
Salam,
@apriliado
Repost - 2016 | N/A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar